Sabtu, 28 Juni 2008

Apa yang Anda cari, Kek ?

Seorang temen kerja saya (lebih tepat saya panggil Bapak karena usai beliau seumur dengan orang tua kandung saya) bercerita tentang kondisi keuangan dan sekaligus sharing tentang apa yang akan dia lakukan pada saat pensiun nanti. Yang menarik adalah adanya ketakutan akan masa depan nya dan anaknya yang masih kuliah. Bapak ini menyadari sangat terlambat bertindak dalam merencanakan masa pensiunnya. Bukan hanya memikirkan biaya hidup, tetapi juga biaya kesehatan dan biaya kuliah anaknya. Walaupun selama setahun ini, sang bapak mencoba membuka usaha, tetapi sampai saat ini belum terlihat hasilnya.

Bukan hanya Bapak ini yang sharing seperti ini tapi juga beberapa Bapak-bapak yang lain. Hanya ada satu atau dua yang benar-benar siap. Mereka siap karena telah merencanakan sejak 20-25 tahun sebelumnya. Sekarang mereka bisa berleha-leha. Dengan kamar kos-kosan yang selalu penuh dan jumlahnya puluhan atau toko kelontong yang ramai atau bengkel yang sudah berjalan, mereka benar-benar menikmati masa pensiun.

Berteman dengan mereka, membuka wawasan yang lebih luas tentang apa yang kita cari dalam bekerja. Apakah sekedar mencari uang dan menunggu uang pensiun ? Apakah hidup hanya untuk berangkat pagi dan pulang malam untuk mendapat uang ? Adakah sesuatu yang lebih bermakna dalam hidup ?

Setiap orang mempunyai definisi/jawaban yang berbeda atas pertanyaan diatas. Tidak ada jawaban yang benar atau salah tergantung pada persepsi dan kondisi masing-masing. Yang terpenting apakah Anda bahagia dengan kondisi Anda. Jika Anda merasa bahagia dengan gaji Anda sekarang, cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda bulanan walaupun gaji pas dengan pengeluaran Anda, ini sah-sah saja. Tetapi jika Anda menginginkan hal yang lebih, mulai hari ini mempersiapkan masa depan Anda.
Cara yang konvensional adalah dengan menabung karena resikonya kecil. Sedikit demi sedikit gaji Anda sisihkan lama-lama menjadi bukit. Tetapi apakah cara ini tepat 100% ? Ternyata tidak karena leverage atau daya ungkit yang rendah dan tingginya inflasi menyebabkan Anda tetap miskin. Dulu dijaman industri dengan tingkat inflasi yang stabil, cara ini sangat cocok. Tapi sekarang ? Coba Anda pikirkan... harga-harga pada lompat-lompat...
Bagaimana dengan cara investasi yang canggih lewat saham ? Investasi ini memberikan tingkat keuntungan sesuai dengan tingkat resiko yang bersedia Anda ambil. Jika Anda termasuk yang berani beresiko tinggi, Anda bisa mengambil saham. Untuk yang sedang-sedang saja, Anda bisa memilih obligasi. Pertanyaannya adalah jika Anda tidak punya pengalaman atau pengetahuan pada investasi ini, apakah Anda berani memberikan uang Anda kepada orang lain untuk mengatur investasi Anda tanpa bisa Anda kontrol sendiri ? Kalau saya pribadi tidak berani memberikan uang saya kepada orang lain (broker), untuk dipermainkan dalam jual-beli seperti roller coster, bisa jantungan.
Lalu seperti apa solusinya ? Bagi saya, ada tiga hal pokok yang harus dipertimbangkan :
  1. Apakah Anda bisa mengontrol investasi Anda dan resikonya ?
  2. Apakah investasi ini mempunyai leverage yang tinggi ?
  3. Apakah ada manfaatnya bagi orang lain ?

Ketiga hal diatas Anda dapatkan dengan membuka BISNIS atau USAHA SENDIRI. Disini Anda bebas mengatur keuangan, tingkat leverage dan resiko Anda sendiri. Jika modal Anda kecil, Anda bisa mencoba membuka usaha yang kecil-kecil dulu, misalnya membuka toko kelontong atau jualan pulsa. Jika modal Anda lebih besar lagi, Anda bisa membuka bengkel spare part. Dengan membuka usaha, minimal Anda mempekerjakan 1 orang untuk membantu menjalankan usaha Anda, artinya Anda telah membantu pengangguran di negara ini.

Tetapi bagaimanapun setiap usaha pasti ada prosesnya. Nah selagi Anda muda dan masih menerima gaji, Anda masih punya banyak waktu dan tenaga untuk memulai bisnis Anda. Jika Anda gagal pada satu usaha, Anda punya waktu dan tenaga untuk mencoba di usaha yang lain sampai Anda berhasil.

Coba bayangkan, jika pada saat akan pensiun, Anda baru memulai. Apakah Anda masih punya waktu dan tenaga untuk mencoba usaha ? Bukankah pensiun, adalah masa untuk menikmati kerja keras Anda selama ini ?

Jadi ketika Anda pensiun dan ditanyakan apa yang Anda cari ? Anda bisa menjawab " Saya tidak mencari apa-apa lagi, karena semua saya dapatkan dalam 20 tahun ini. Usaha saya maju, duit saya banyak, rumah saya ada 10. Yang saya lakukan adalah membuat yayasan sosial untuk membantu orang-orang miskin. Walaupun tidak sebesar Bill & Melinda Foundation (milik Bill Gate-Microsoft), tapi caranya sama toh ?"

Jika Anda baru mulai saat pensiun jawabnya " Saya akan membuka toko kelontong, jualan pulsa, ditambah tabung gas. Modal saya ambil dari uang pensiun yang akan saya terima. Kalau saya gagal, saya mencoba untuk melobi temen-temen di perusahaan saya dulu, siapa tahu diterima lagi " Jadi sampai kapan kerjanya ? kapan memberi ke orang lain ? Cape dech...

Pilihan ditangan Anda, selamat mencoba

SUKSES

Hadi Sucipta

Karyawan Jadi Pengusaha

Blog ini saya tujukan bagi Anda, temen-temen karyawan seperjuangan dalam proses menjadi pengusaha. Dengan tidak mengesampingkan profesionalisme kita bekerja pada perusahaan masing-masing, blog ini memberikan kesadaran tentang pentingnya kita mengatur masa depan sendiri.
Masa depan kita ditentukan oleh diri kita sendiri, bukan oleh BOS Anda di kantor. Atasan Anda hanya berkewajiban untuk menjamin pembayaran gaji Anda setiap bulan dan selesainya pekerjaan Anda. Lebih dari itu, semuanya tergantung Anda sendiri. Apakah Anda punya tabungan atau hutang ratusan juta, punya rumah gede atau ngontrak, anak Anda di sekolah negeri atau swasta, Anda kaya atau bangkrut ? Ini semua adalah urusan Anda sendiri, bukan BOS atau atasan Anda dikantor.
Menyadari bahwa perusahaan memiliki keterbatasan memberikan gaji dan kenaikannya (terlebih saat ini setelah harga-harga naik) maka sekarang saatnya kita bangkit, mencari alternatif penghasilan demi keluarga kita. Caranya adalah menjadi Pengusaha.
Untuk menjadi Pengusaha, memang membutuhkan proses dan harga yang harus dibayar. Selama proses tersebut, menurut hemat saya, jangan lepaskan dulu status Anda sebagai karyawan. Dengan gaji yang Anda terima, sebagian gaji Anda sisihkan untuk modal usaha. Dengan slip gaji, Anda lebih mudah mengajukan kredit ke Bank baik untuk membeli ruko atau properti lain maupun kartu kredit untuk modal usaha.
Jika Anda masih jadi karyawan (belum pengalaman buka usaha) tapi ingin menjadi Pengusaha berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan :
  1. Mulailah membaca buku-buku atau majalah kewirausahaan termasuk kisah para pengusaha-pengusaha sukses di Indonesia maupun dunia. Anda akan mendapatkan api pengobar semangat dan memotivasi Anda
  2. Ubah MindSet Anda dari karyawan menjadi Pengusaha. Sesungguhnya dunia karyawan sangat bertolak belakang dengan dunia Pengusaha. Jika Anda ingin jadi Pengusaha Sukses, cari dan temukan rahasia mereka.
  3. Bergaul dengan lingkungan Pengusaha. Kini banyak bermunculan club atau kelompok pengusaha. Dengan bergabung, Anda akan terbawa ke Aura pengusaha
  4. Bersyukur dan berderma (Zakat), modal agar jalan Anda dimudahkan oleh Tuhan
  5. Take action. Langsung buka usahanya jangan terlalu banyak mikir. Setelah buka, baru lakukan perhitungan. Buka usaha yang modal kecil, resiko kecil, aliran kas cepat dan dapat Anda kontrol

Semoga blog ini bermanfaat dan dapat dijadikan sarana sharing kita bersama

SUKSES

Hadi Sucipta

Karyawan dan pemilik BOSS pulsa & JOSS pulsa